Sejauh Mana Anda Mengenal Sosok Ibu?

Peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember setidaknya mengingatkan kita akan perjuangan seorang ibu untuk keluarga. Ibu adalah sosok yang punya derajat tinggi di mata Islam.

Kendati demikan memperingati Hari Ibu tentu bukan hanya dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, atau satu tahun saja. Melainkan setiap helaan nafas yang kita keluarkan harus mengingat jasa-jasa dan perjuangan seorang ibu.

Seperti kata Nabi Muhammad SAW, surga ada di telapak kaki ibumu. Ibu begitu istimewa. Bagaimana tidak? Ibu yang telah mengandung kita selama sembilan bulan, melahirkan, menyusui, mendidik, hingga menikahkan.

Jika ada orang yang bertanya, "Siapa orang yang harus aku bakti pertama kali?" Rasulullah SAW menjawab, "Ibumu, Ibumu, dan Ibumu."

Abu Hurairah RA, berkata, "Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alahi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi Muhammad Saw menjawab 'Ibumu'."

Kemudian orang itu bertanya lagi, 'lalu siapa lagi?' Nabi Muhammad SAW kembali menjawab 'Ibumu'. Untuk ketiga kalinya, orang tersebut bertanya lagi, 'Selanjutnya siapa?'. Nabi Muhammad SAW menjawab 'Ibumu'. Orang tersebut lalu bertanya lagi, 'Siapa lagi?' Nabi Muhammad SAW menjawab 'Ayahmu' (HR. Bukhari 5971 dan Muslim no. 2548).

Sosok ibu tak bisa diungkap dengan kata-kata, begitu menurut Pakar Psikolog, Irma Gustiana. Ibu adalah sosok yang luar biasa dedikasi dan perjuangannya untuk keluarga. Ibu bak kereta yang berjalan terus tanpa henti.

"Ibu itu anugerah yang diturunkan oleh Allah SWT ya. Bagaimana peran ibu itu tak kalah penting dengan suami. Ibu itu ada setiap saat, setiap detik, setiap waktu untuk anak, suami, dan keluarganya," ucap Irma di sela-sela acara Seminar Pareanting mengusung tema 'Peran Ibu Membentuk Generasi Cerdas Dengan Pola Asuh Tepat'.

Irma yang juga Founder @Ruangtumbuh ini bilang bahwa menjadi ibu bukanlah hal yang mudah dijalani. Menjadi ibu akan banyak rintangan dan tantangan dilalui. Tantangan utamanya adalah ketika mengurus anak dan suami.

"Harus belajar beradaptasi, belajar mengenali diri sendiri dengan peran baru dan belajar mengenal karakter anak. Itu yang harus dipahami oleh ibu," urainya.

oleh: M Yusuf Agam

sumber: Umma

Share this post