Tips Melaksanakan Shalat Tahajud di Bulan Ramadhan
May 5, 2020
Add Comment
Sahabat, tidak terasa sudah hari kedua belas kita menjalankan puasa di bulan Ramadhan ini. Kita tahu bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan penuh dengan kemuliaan. Setiap amalan yang kita kerjakan nantinya akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak amal ibadah kita agar semakin banyak pahala yang kita dapatkan untuk bekal kita di akhirat kelak.
Nah sahabat, bulan Ramadhan biasanya digunakan juga sebagai bulan untuk dapat mengevaluasi diri agar kita menjadi muslim yang lebih baik lagi. Selain dari itu, bulan Ramadhan juga bulan untuk dapat melatih kita untuk terus istiqomah di jalan-Nya. Dari beberapa yang bisa kita lakukan salah satunya adalah shalat sunnah tahajud. Shalat tahajud merupakan shalat sunnah yang dilakukan saat malam dan setelah kita tidur.
Bulan Ramadhan menjadi salah satu kesempatan kita untuk terbiasa melakukan shalat tahajud sebab biasanya di bulan Ramadhan kita lebih semangat dalam menunaikan ibadah khususnya pada ibadah yang bersifat sunnah. Shalat tahajud mungkin tak akan berat jika kita telah menguatkan niat kita dan tanamkan dalam diri untuk bisa bangun dari tidur dan menunaikan tahajud.
“Tahajud lagi? Kan udah tarawih!”,
Mungkin pertanyaan ini sering kita temukan (atau kita tanyakan) setiap kali Ramadhan datang. Apakah boleh? Kalau boleh, adakah yang harus diperhatikan dalam melaksanakannya? Eh, memangnya kenapa sih tahajud lagi? Mari kita sama-sama simak Tips Melaksanakan Shalat Tahajud di Bulan Ramadhan berikut ini.
Qiyamul Lail, Tahajud, dan Tarawih
Qiyamul lail adalah menghidupkan malam dengan ibadah-ibadah, misalnya sholat, tilawah Qur’an, dan berdzikir. Qiyamul lail tidak harus berlangsung sepanjang malam: sebentar saja sudah termasuk qiyamul lail. Pengertian ini menunjukkan bahwa makna qiyamul lail lebih umum dari tahajud dan tarawih.
Tahajud dan tarawih merupakan istilah yang lebih khusus.
Tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah bangun tidur (menurut pendapat mayoritas pakar fiqih). Tarawih atau qiyam ramadhan adalah shalat di malam hari Ramadhan. Tarawih secara bahasa artinya duduk/istirahat, karena setiap selesai empat rakaat jamaah shalat beristirahat sejenak. Istilah tarawih merujuk pada kegiatan shalat di awal malam setelah Isya’, sedangkan istilah tahajud merujuk pada shalat yang dikerjakan di akhir malam.
Tahajud setelah Tarawih
Tahajud diperbolehkan untuk orang yang sudah melakukan shalat tarawih, walaupun sudah witir bersama imam. Hal ini diperbolehkan karena menutup shalat malam dengan shalat witir hukumnya sunnah. Selain itu, kita sebaiknya shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai witir agar shalat kita “…dicatat seperti shalat semalam suntuk” (HR. Nasai 1605). Namun, karena sudah witir ketika tarawih, kita tidak lagi melakukan witir kedua kalinya setelah tahajud karena “…tidak boleh adanya dua witir dalam satu malam” (HR. Tirmidzi no. 470).
Mengapa Tahajud di Malam Ramadhan?
Ramadhan adalah waktunya memperbanyak ibadah, dan tahajud merupakan ibadah yang mulia. Allah memuji hamba-Nya yang melakukan shalat tahajud di dalam beberapa firmannya. Di antaranya, tahajud merupakan sifat orang yang bertakwa dan calon penghuni surga.
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.”
(QS. Adz Dzariyat: 15-18)
Rasulullah pun menyampaikan keutamaan-keutamaan shalat tahajud. Shalat malam merupakan shalat yang terbaik, sesuai hadits berikut ini.
“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.”
(HR. Muslim no. 1163).
Kemudian hadits di bawah ini menurut Ibnu Hajar mengandung makna bahwa shalat malam baik untuk jiwa orang yang melakukannya. Namun hal sebaliknya akan dialami oleh orang yang tidak melakukannya.
“Syaitan mengikat di pangkal kepala seseorang darimu saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, ‘Malammu sangat panjang, maka tidurlah!’ Bila ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka satu ikatan lepas, bila ia berwudhu’ satu ikatan lagi lepas dan bila ia shalat satu ikatan lagi lepas. Maka di pagi hari ia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang baik. Namun jika ia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan ia menjadi malas.”
(HR. Al-Bukhari no. 1142)
Di tiap malam terdapat waktu dikabulkannya do’a-do’a, sesuai hadit di bawah ini. Menurut An-Nawawi, hal ini menjadi dorongan untuk berdoa di sepanjang malam agar mendapat waktu dikabulkannya do’a.
Berdoa di sepanjang malam sembari mendirikan shalat tahajud tentu meningkatkan peluang kita memperoleh waktu itu.
“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.”
(HR. Muslim no. 757)
Lalu bagaimana di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan? Rasulullah selalu lebih bersemangat dalam beribadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan dan menyeru umatnya untuk mencari malam lailatul qadar di malam-malam ini. Malam lailatul qadar merupakan malam yang sangat mulia, dan salah satu ibadah yang bisa dilakukan adalah shalat tahajjud.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
(QS. Al-Qadr: 3)
Seberapa besar pahala 1000 bulan ini? Sebagai gambaran, angka harapan hidup dunia adalah 72 tahun, sedangkan 1000 bulan sama dengan 80 tahun. Berarti beribadah di malam lailatul qadar lebih baik dari ibadah seumur hidupnya rata-rata masyarakat dunia!
Bagaimana? Apakah sudah lebih semangat untuk memperbanyak tahajud di malam-malam Ramadhan tahun ini dan insya Allah tahun-tahun yang akan datang? Yuk kita luangkan beberapa menit waktu sahur kita untuk tahajud dan ajak orang-orang di sekitar kita untuk memperbanyak ibadah!
Wallahu'alam bishawab.
Semoga Allah memudahkan kita untuk beribadah kepada-Nya, aamiin yaa rabbal alamin.
sumber : salam.ui.ac.id
0 Response to "Tips Melaksanakan Shalat Tahajud di Bulan Ramadhan"
Post a Comment