Beginilah Mesranya Rasulullah Dengan Istrinya


Mesranya Rasulullah Dengan Istrinya

Dalam membina bahtera rumah tangga, suami-istri sering dihadapkan berbagai masalah yang muncul dari berbagai faktor, misalnya keuangan, anak, lingkungan, tetangga, ataupun kerjaan. Masalah tersebut kerap membebani pikiran keduanya, khususnya bagi seorang istri.

Membangun kemesraan bersama istri adalah salah satu cara untuk meringankan beban pikiran yang sedang dihadapi dalam berrumah tangga. Apalagi jika usia pernikahan sudah menginjak belasan tahun, pastinya kemesraan sudah jarang dilakukan.

Menurut Ustaz Abdurrohman Djaelani, kemesraan adalah bagian penting untuk menjaga keharmonisan keluarga. Jangan sampai hubungan keluarga terganggu karena alasan beban masalah dan faktor usia.

“Rasulullah saja, bahkan dikenal sebagai pria yang mesra dan sangat memperhatikan istri-istrinya. Masa kita enggak?” ujar ustaz yang akrab disapa Bang Udjae ini.

Bang Udjae menjelaskan, ada beberapa hal yang biasa Rasulullah lakukan untuk membangun kemesraan bersama istri, di antaranya sebagai berikut:

1. Tidur dalam satu selimut bersama istri.
Dari Atha’ bin Yasar: “Sesungguhnya Rasulullah SAW dan ’Aisyah RA biasa mandi bersama dalam satu bejana. Ketika beliau sedang berada dalam satu selimut dengan ’Aisyah, tiba-tiba ’Aisyah bangkit. Beliau kemudian bertanya, ‘Mengapa engkau bangkit?’ Jawabnya, ‘Karena saya haid, wahai Rasulullah.’ Sabdanya, ‘Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah dan dekatlah kembali kepadaku.’ Aku pun masuk, lalu berselimut bersama beliau.” (Riwayat Sa’id bin Manshur)


2. Memberi wangi-wangian pada auratnya.
‘Aisyah berkata, “Sesungguhnya Nabi SAW apabila meminyaki badannya, beliau memulai dari auratnya dan mengolesinya dengan nurah (sejenis bubuk pewangi), dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh tubuhnya.” (Riwayat Ibnu Majah)


3. Mandi bersama istri.
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Aku biasa mandi bersama dengan Nabi SAW dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami ke dalam bejana.” (Riwayat Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah)


4. Meminta istri meminyaki badannya.
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Saya meminyaki badan Rasulullah pada hari raya Idul Adha setelah beliau melakukan jumrah aqabah.” (Riwayat Ibnu ‘Asakir)


5. Minum bergantian pada tempat yang sama.
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Saya biasa minum dari muk (gelas) yang sama ketika haid, lalu Nabi SAW mengambil muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum, kemudian saya mengambil muk, lalu saya menghirup isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya.” (Riwayat ‘Abdurrazaq dan Sa’id bin Manshur)


6. Mencium istri.
Dari ‘Aisyah, “Bahwa Nabi SAW biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.” (Riwayat ‘Abdurrazaq)


7. Tiduran di pangkuan istri.
Dari Aisyah, ia berkata, “Nabi biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid, kemudian beliau membaca Al-Qur’an.” (Riwayat ‘Abdurrazaq)


8. Memanggil dengan kata-kata mesra.
Rasulullah biasa memanggil ‘Aisyah dengan beberapa nama panggilan yang disukainya, seperti ‘Aisy dan Humaira (pipi merah delima).


“Rasulullah sangat senang memanjakan istri-istrinya, hal ini juga menggambarkan bahwa Islam sanggat memuliakan para istri-istri,” jelas Bang Udjae.

Bang Udjae menyarankan para suami jangan meremehkan komunikasi non-verbal kepada istri, sebab bahasa tubuh akan lebih efektif menyatakan cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.



oleh : Ustaz Abdurrohman Djaelani

0 Response to "Beginilah Mesranya Rasulullah Dengan Istrinya"

Post a Comment