Cerita Pendek: Misteri Di Senja Hari
Jul 7, 2019
Add Comment
Senja yang setiap hari kita rindukan kini hanya dapat ku nikmati sendirian. Dan sekarang senja ini hanya milikku, bukan miliki kita lagi.
“Perasaan yang begitu hampa, dan hati yang sangat kosong” terdengar ucapan seseorang dan aku mengenalnya.
“Ris aku” belum sempat ku selesai bicara, Riski menempelkan jari telunjuknya di bibir ku.
“Karena ini senja milikmu, jadi nikmati saja” ucap Riski yang kemudian duduk di samping ku.
“Ris, apa kau merindukan senja yang biasa kita nikmati bersama?” tanyaku tanpa menoleh ke arahnya.
“Tentu, jawabannya seperti pertanyaanmu”
“Ku kira kau akan lupa akan tempat ini” ucapku akan tetapi tidak ada respon dari Riski.
“Senjamu telah pergi, ayo kita pulang”. Riski bangkit dari duduknya dan membantu ku berdiri.
Hingga tibalah kami di ujung jalan sebelum akhirnya berpisah dan bertemu lagi nanti jam 8 malam. Aku merasa Riski sedikit aneh, mungkin itu karena dia lelah baru pulang dari Surabaya. Hingga tidak kusadari aku bertemu dengan Mayang sahabatku.
“Mar, apa kita jadi pergi ke rumah Riski?” kata Mayang.
“Jadi May” Jawabku singkat.
“Ayo kita pergi bersama” ucap Mayang.
Dan lagi ada yang beda dengan Mayang, dia yang biasanya ceria berubah menjadi pendiam. Kamipun hampir sampai di rumah pacarku Riski.
“Marina, maaf” Ucap Mayang yang seperti orang aneh bagiku.
“Kenapa?” jawabku bingung.
“Aku hanya bisa mengantarmu sampai sini, nanti kau akan tahu sendiri”. Belum sempat ku jawab Dewi telah menghilang pergi.
Dengan perasaan yang tak karuan aku melanjutkan perjalanananku. Hingga sampailah aku di rumah Riski yang begitu ramai dengan orang dengan pakaian serba hitam. Saat ku masuk, kulihat kedua orang tua Riski menangis, mereka menghampiri ku, ibunya Riski memeluk ku dengan eratnya.
“Ibu, kenapa menangis?” aku bertanya dengan penuh kebingungan.
“Marina, Riski dan Mayang telah pergi” kata ayahnya Riski. Kemudian menyuruh ku duduk untuk menunggu ambulance yang membawa jenazah Riski
“Enggak ayah, ini tidak mungkin, baru saja aku bertemu dengan mereka, mereka bilang baru pulang dari Surabaya” jawabku tidak percaya.
“Mereka sudah pulang dari Surabaya sejak kemarin, dan tadi siang mereka pamit untuk menemuimu, sampai akhirnya ayah menerima telepon dari pihak rumah sakit yang menerima korban kecelakaan yang meninggal dunia, mereka adalah Riski dan Mayang” jelas ayah Riski.
“Lalu siapa yang tadi mengantar ku, menemani ku menikmati senja jika benar mereka telah tiada ayah?’ seketika tubuhku lemas dan saat itu pula aku tidak sadarkan diri.
sumber: thegorbalsla.com
0 Response to "Cerita Pendek: Misteri Di Senja Hari"
Post a Comment