Kenapa Bukan Ayah Saja Yang Memingal
Mar 28, 2019
Add Comment
Ia masih bocah, masih duduk di bangku kelas 3 SD. Pada suatu hari ustadz di kelasnya memotivasi para siswa untuk menjaga shalat subuh berjamaah. Bagi si anak, sholat subuh merupakan sesuatu yang sangat sulit. Namun sang bocah bertekad untuk menjalankan shalat subuh di Masjid.
Lalu dengan cara bagaimana anak ini memulainya? Dibangunkan ayah? ibu? dengan alarm? Bukan! Sang anak nekat tak tidur semalaman lantaran takut bangun kesiangan. Semalaman anak begadang, hingga tatkala adzan berkumadang, ia pun segera keluar menuju masjid.
Tapi… Ketika ia membuka pintu rumahnya suasana sangat gelap, pekat, sunyi, senyap. Membuat nyalinya menjadi ciut. Tahukah Anda, apa yang ia lakukan kemudian?
Tatkala itu, sang bocah mendengar langkah kaki kecil dan pelan, dengan diiringi suara tongkat memukul tanah… Ya… Ada seorang kakek-kakek berjalan dengan tongkatnya. Sang bocah yakin, kakek itu sedang berjalan menuju masjid, maka ia mengikuti di belakangnya tanpa sepengetahuan sang kakek. Begitu pula cara ia pulang dari masjid.
Bocah itu menjadikan perbuatannya tersebut sebagai kebiasaan. Begadang malam, shalat subuh mengikuti kakek tersebut, dan ia tidur setelah subuh hingga menjelang sekolah. Orangtuanya tidak tahu. Mereka hanya melihat sang bocah lebih banyak tidur di siang hari daripada bermain. Semuanya dilakukan sang bocah agar ia bisa begadang malam.
Hingga suatu kali, terdengar kabar olehnya, kakek2 itu meninggal. Sontak, si bocah menangis sesenggukan. Sang ayah heran, ”Mengapa kamu menangis, nak? Ia bukan kakekmu…bukan siapa-siapa kamu!"
Tp sang bocah justru berkata, “kenapa bukan ayah saja yang meninggal?”
“Astaghfirullah…, kenapa kamu berbicara seperti itu?” kata sang ayah heran.
Si bocah berkata sambil menangis, “Mendingan ayah saja yang meninggal..! Karena kalau kakek itu meninggal, aku tak bisa lagi berjalan di belakangnya untuk shalat subuh di Masjid."
ALLAHU AKBAR...😢
Menjadi kelu lidah sang ayah, hingga tak kuat menahan tangisnya. Jangankan untuk mengajak sang anak ke Masjid. Membangunkan diri sendiri untuk segera menunaikan shalat di rumah saja adalah hal yang berat bagi sang ayah.
Kata-kata anak tersebut mampu merubah sikap dan pandangan sang ayah, hingga membuat sang ayah sadar sebagai pendidik dari anaknya. Dan lebih dari itu sebagai hamba dari Pencipta-Nya yang semestinya taat menjalankan perintah-Nya.
Semoga bisa menginspirasi untuk para orang tua dan dapat diambil Hikmahnya.. Aamiin..
Wallahu a'lam bish shawab.
0 Response to "Kenapa Bukan Ayah Saja Yang Memingal"
Post a Comment