Beginilah sebaiknya Menjawab Pertanyaan Anak Yang Tak Terduga

Anak zaman sekarang ini pinter-pinter. Kadang anak usia balitapun sudah memiliki daya kritis yang sangat baik. Hal ini ditunjang oleh asupan gizi yang baik pula. Beda dengan anak zaman dulu dimana gizi yang didapat sangat kurang hingga mempengaruhi tingkat kepintarannya.

Karena daya kritisnya yang sangat baik teresbut, membuat kepenasarannya sangat tinggi akan sesuatu, sering kali si anak selalu ingin tahu akan hal-hal yang baru bahkan dengan sepontan si anak akan langsung bertanya kepada orang tuanya bila mendapatkan hal-hal yang dia butuh jawaban segera.

Tetapi pertanyaan anak yang diajukan kepada orang tua itu kadang pertanyaan mengenai hal yang tak terduga. Seperti dibawah ini, ada obrolan atau tanya jawab antara seorang anak dengan ayahnya. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh si anak di bawah ini, bila si ayahnya tak siap dengan jawabannya, akan menyulitkan si ayah untuk menjawabnya. Nah., bagaimana cara menjawabnya, silahkan simak obrolan ayah dan anaknya berikut ini:

Anak: Mengapa Allah menyuruh kita shalat? Apakah Dia butuh shalat kita?

Ayah: Jika ayah menyuruhmu maem buah dan minum susu , apakah kegunaannya buat ayah ??? engkau pasti akan menjawab agar dirimu bertambah sehat. Iya kan? Demikianlah anakku, maem makanan bergizi membuat tubuh kita sehat, sedangkan shalat menjadikan dirimu anak yang baik dan semakin disayang oleh Allah.

Anak, "Yah, Allah itu ada di mana? Kok nggak kelihatan?"

Ayah, "Tolong ambilkan parfum pengharum ruangan di lemari ayah itu anakku.. Baiklah terimakasih. Setelah tadi ayah semprotkan, apa yang kau rasakan? Harum, kan? Beraroma mawar, kan? Jadi, kita merasakan harumnya aroma mawar ini tapi tak bisa melihat satupun darinya, juga tak bisa menunjukkan dimana posisi harum ini sebenarnya, lalu bagaimana bentuk harumnya, dan sebagainya. Begitu pula dengan Allah yang kita cintai, anakku. Kita tak melihat Allah, tapi kita selalu yakin bahwa Dia selalu ada di sisi kita, selalu menyayangi kita".

Anak, "Oh ya Yah, bagaimana cara merasakan keberadaan Allah?"

Ayah, "Bagus, sayangku. Allah selalu Ada untuk kita. Setiap hari 5 waktu kita shalat. Shalat adalah cara kita berbicara dan berkomunikasi dengan Allah. Mengobrol dengan-Nya dengan sopan".

Anak, "Tapi, saya masih bingung Yah, belum bisa merasakan jika Allah itu dekat. Bagaimana?"

Ayah, "Baiklah, anakku. Kamu bisa merasakan kehadiran-Nya dalam hatimu yang bersih. Sekarang pejamkan matamu. Panggil nama-Nya dengan kelembutan dari lubuk hatimu yang paling dalam. Yakin, ya, yakinlah anakku, dengan segera engkau akan tahu bahwa Allah Ada dan selalu berada di sampingmu".

Akhirnya si anak memejamkan matanya dan tak lama setelah itu dia tersenyum..

********

Penjelasan kita kepada anak-anak kita sebaiknya tak usah terlalu ilmiah sekali, supaya anak-anak kita mudah memahaminya. Ambil contoh yang mudah, bisa berupa benda atau suatu kejadian yang ada disekitar kita hingga si anak dapat mudah mengerti dengan cepat.


sumber : WAG

Share this post