Beginilah Refleksi Sifat Emas Dan Tanah Pada Sifat Manusia


Sifat Emas Dan Tanah Pada Sifat Manusia

Diceritakan suatu hari, terjadi dialog antara sebongkah emas dan sebongkah tanah:

Emas berkata pada tanah, “Hai tanah, coba lihat pada dirimu, kotor, suram dan lemah, apakah engkau dipuji banyak orang dan memiliki cahaya mengkilat seperti aku.......???
Apakah engkau berharga seperti aku....... ???”

Tanah menggelengkan kepala dan menjawab, “Aku tidak mengkilap seperti kamu dan akupun tak seindah kamu, tetapi aku bisa menumbuhkan bunga dan buah, bisa menumbuhkan rumput dan pohon, bisa menumbuhkan tanaman dan banyak yang lain, apakah kamu bisa....... ???”

Dan Emas pun terdiam seribu bahasa......!!!!!

----------------

Sahabat, kisah diatas hanya ilustrasi, namun dalam hidup ini pun banyak orang yang seperti emas yang berharga, menyilaukan tetapi tak lebih hanya sekedar pajangan, perhiasan dan sedikit manfaatnya bagi sesama.

Tapi ada juga yang seperti tanah. Posisinya biasa-biasa saja, bersahaja namun ringan tangan siap membantu kapanpun.

Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar bermanfaatnya kita bagi orang lain.

Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang, barulah kita benar- benar bernilai.
Apalah gunanya kesuksesan bila itu tidak membawa manfaat bagi kita, keluarga dan orang lain.
Apalah arti kemakmuran bila tidak berbagi pada yang membutuhkan.
Apalah arti kepintaran bila tidak memberi inspirasi di sekeliling kita.
Karena hidup adalah proses, ada saatnya kita memberi dan ada saatnya kita menerima.

Jadi anda memilih mau jadi emas atau tanah? atau mau jadi tanah yang mengandung emas?


dari berbagai sumber

0 Response to "Beginilah Refleksi Sifat Emas Dan Tanah Pada Sifat Manusia"

Post a Comment