Ridla Allah Tergantung Kepada Keridlaan Orang Tua
Feb 3, 2018
Add Comment
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
lalu berkata “Saya berbai’at kepadamu untuk berhijrah dan berjihad, aku
mengharapkan pahala dari Allah.” Beliau bertanya, “Apakah salah satu orang
tuamu masih hidup?” Ia menjawab, “Ya, bahkan keduanya masih hidup.” Rasulullah
bertanya lagi, “Maka apakah kamu masih akan mencari pahala dari Allah?” Ia
menjawab, “Ya.” Maka beliau pun bersabda, “Pulanglah kepada kedua orang tuamu
lalu berbuat baiklah dalam mempergauli mereka.” (HR. Muslim)
Pulanglah, ada surga yang bisa kita raih dalam bakti padanya.
Pulanglah, ada berkah dan kebaikan yang besar yang akan kita dapatkan untuk
memperbaiki kehidupan kita sendiri. Pulanglah, kesempatan terbatas dan tak bisa
diulang. Sempatkanlah pulang, supaya kita bisa memohon maaf atas bakti yang tak
sempurna, atas semua kedurhakaan dan belum mampunya kita membahagiakan mereka.
Pulanglah, karena sampai kita menjadi orang tua bagi anak-anak kita pun
masih saja merepotkan mereka. Pulanglah,
untuk mengucapkan terimakasih yang tak pernah cukup …
Jika mereka sakit hari ini, sungguh sakit mereka pun bisa jadi karena
kita anak-anaknya. Masa muda dan kekuatan mereka berkurang untuk membesarkan
kita anak-anaknya.
“Rindu itu berat, hidup dalam sepi tanpa anak cucu di akhir masa tua
itu jauh lebih berat”
Sungguh tak ada orang tua yang ingin merepotkan anak-anaknya. Tak ada
yang ingin sakit di masa lemahnya. taka da yang ingin berhitung budi dengan
anak-anaknya. Mereka ikhlas.
Bukan orang tua yang sebenarnya membutuhkan anak-anaknya. Tapi justru
anak-anaknya lah yang sangat membutuhkan orang tuanya. Karena sadar bahwa amal
yang tak seberapa ini, dosa yang banyak ini hanya bisa lebur dengan amalan
istimewa di mata ALLAH. Salah satunya adalah berbakti pada orang tua.
“Ridla Allah tergantung kepada keridlaan orang tua dan murka Allah
tergantung kepada kemurkaan orang tua” [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul
Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)]
“Setiap dosa, Allah akan menunda (hukumannya) sesuai dengan kehendakNya
pada hari Kiamat, kecuali durhaka kepada orang tua. Sesungguhnya orangnya akan
dipercepat (hukumannya sebelum hari Kiamat).” [HR Bukhari]
Memang tak ada orang tua yang sempurna namun yang pasti bahwa setiap
anak berhutang pada orang tuanya. Bukan tentang nominal angka-angka yang mereka
habiskan untuk membesarkan dan mendidik kita, namun tentang cinta, ketulusan,
perhatian, doa dan pegorbanan yang tak berbilang.
Maka, ketika seorang anak yang
menggendong sang ibu bertawaf bertanya pada Ibnu Umar “apakah aku sudah
membalas baktiku pada ibuku?”
“belum, bahkan engkau belum membalas satu tarikan nafas dan rasa
sakitnya saat ia melahirkanmu”
Rabbifghfirli waliwali dayya warham humaa kamaa rabbayani shoghiroo….
0 Response to "Ridla Allah Tergantung Kepada Keridlaan Orang Tua"
Post a Comment