Menghayal dan Melamun Ketika Shalat. Bagaimana Hukumnya?


Menghayal dan Melamun Ketika Shalat. Bagaimana Hukumnya?

Ada orang bilang, jika kita lupa menaruh sesuatu dan sulit mencarinya...maka shalatlah dulu. Nanti akan ingat!. Kenapa? Karena biasanya ketika sholat kita menghayal, melamun dan memikirkan hal-hal yang tadinya tidak terpikirkan. Hal-hal yang tidak terlintas sebelumnya tiba-tiba hadir dalam pikiran kita. Itu jugakah yang terjadi pada anda?

Sholat diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Takbiratul ihram dianggap sebagai pintu masuk untuk mengingat Allah SWT.  Segala bentuk kegiatan yang diperbolehkan di luar shalat, seketika takbir semuanya mesti ditinggalkan, alias diharamkan.

Setelah berniat dan melakukan takbir, seharusnya pikiran dan hati kita fokus untuk beribadah dan tertuju pada Allah SWT. Namun masalahnya, mengendalikan pikiran bukanlah perkara mudah.

Seringkali pikiran lain muncul tiba-tiba di benak kita seperti soal pekerjaan, anak, harta, dan dagangan. Bahkan dalam shalat pun, terkadang khayalan aneh datang menghantui pikiran. Sehingga, semua itu membuat kekhusyukan ibadah menjadi terganggu dan berkurang. Lalu bagaimana hukumnya? Apakah masih sah shalat orang yang mengkhayal ketika shalat?

Terkait masalah ini, Imam An-Nawawi punya jawaban di dalam kitabnya Fatawa Al-Imam An-Nawawi:

إذا فكر في صلاته في المعاصي والمظالم ولم يحضر قلبه فيها ولا تدبر قراءتها هل تبطل صلاته أم لا؟ أجاب رضي الله عنه: تصح صلاته وتكره..

Artinya, “Bila seorang mengkhayal maksiat dan kezalimaan pada saat shalat sehingga hatinya tidak fokus dan dia tidak meresapi bacaannya, apakah shalatnya masih sah? ‘Shalatnya sah, namun makruh,’” jawab Imam An-Nawawi.”

Orang yang mengkayal, pikirannya melayang ke mana-mana, bahkan memikirkan sesuatu yang buruk, shalatnya masih dihukumi sah. Meskipun sah, shalatnya dianggap makruh karena hatinya tidak hadir dan dia tidak meresapi bacaan yang dilafalkannya.

Kekhusyukan memang tidak menjadi kewajiban di dalam shalat, namun bukan berarti kita mengabaikannya. Kita mesti  mengupayakan dan mengusahkannya. Minimal kita berusaha merenungi dan meresapi setiap bacaan yang dilafalkan ketika shalat. Di sini kita mengerti betapa kekhusyukan adalah barang mahal tiada tara. Wallahu a’lam.

Marilah kita selalu berusaha untuk meningkatkan kwalitas sholat kita setiap hari. Karena kita sudah bertahun-tahun sholat, sudah seharusnya menjadi lebih baik seiiring berjalannya waktu. Semoga Allah selalu membimbing kita. Amin...


Sumber : nu.or.id

0 Response to "Menghayal dan Melamun Ketika Shalat. Bagaimana Hukumnya?"

Post a Comment