Sulitnya Sakaratul Maut Akibat Berdosa Kepada Ibu


Sulitnya Sakaratul Maut Akibat Berdosa Kepada Ibu

Dahulu ada seorang sahabat nabi yang bernama Al Qamah. Ia merupakan sosok yang rajin beribadah. Shalat, puasa, sedekah hingga majelis Rasulullah tak pernah ia tinggalkan. Ia juga sosok yang berbakti kepada orangtuanya.

Suatu ketika, Al Qamah sakit keras. Sang istri yang khawatir bergegas mengirim utusan keapda Rasulullah untuk memberitahukan keadaan suaminya.

Setelah mendengar kabar tersebut, Rasulullah meminta Ammar bin Yasir, Bilal bin Rabah dan Shuhaib ar-Rumi untuk datang dan melihat keadaan Al Qamah. Beliau bersabda, “Pergilah ke rumah Al Qamah dan talqin-kan ia untuk mengucapkan La Ilaha Illallah.” Sesampainya para sahabat di kediaman Al Qamah, mereka segera men-talqin-nya. Namun ternyata, Al Qamah tak lantas mengikuti perkataan para sahabat. Birainya kesulitan mengucap kalimat dua syahadat. Para sahabat kembali dan menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah.

Rasulullah bertanya, “Apakah dia masih mempunyai kedua orangtua?” Di antara mereka ada yang menjawab, “Ya, Al Qamah mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua renta.” Kemudian Rasulullah mengirim utusan kepada ibu Al Qamah, memintanya untuk datang kepada Rasulullah jika ia mampu. Namun, Rasulullah yang akan datang jika ia tidak lagi mampu menghampiri Rasulullah.

Setelah pesan tersebut dikatakan oleh ibu Al Qamah, ia lantas menjawab, “Sungguh, saya lebih berhak untuk mendatangi Rasulullah.” Ketika sampai di hadapan Rasulullah, beliau bertanya kepada ibu Al Qamah. “Wahai ibu Al Qamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur. Sebab jika engkau berbohong, maka akan datang wahyu kepadaku. Bagaimana keadaan putramu Al Qamah?” tanya beliau lemah lembut.

Ibu Al Qamah menjawab, “Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat dan puasa, ia juga senang bersedekah.” Rasulullah bertanya lagi, “Lalu bagaimana perasaanmu kepadanya?” Sang ibu menjawab lagi, “Saya marah kepadanya, wahai Rasulullah. Dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan saya dan diapun durhaka kepadaku.” Setelah tahu alasan dibalik marahnya sang ibu, Rasulullah lantas bersabda, “Sesungguhnya kemarahan seorang ibu telah menghalangi lisan Al Qamah sehingga ia tidak dapat mengucap syahadat.”

Rasulullah meminta ibu Al Qamah untuk memaafkan anaknya. Namun sang ibu menolak dengan alasan bahwa Al Qamah telah menyakiti hatinya semenjak menikah.

Rasulullah kembali meminta sang ibu untuk memberi maaf. Kali ini Rasulullah beralasan bahwa Al Qamah akan mati sebagai kafir bila tidak mengucapkan kalimat syahadat.

“Biarlah dia mati kafir dan masuk ke dalam neraka karena dosanya,” kata sang ibu tega.

Tak mampu membujuk sang ibu untuk kedua kalinya, Rasulullah akhirnya meminta Bilal untuk membawa kayu bakar sebanyak-banyaknya. Bilal yang heran lantas bertanya apa yang hendak Rasulullah lakukan dengan kayu bakar yang banyak.

“Akan aku gunakan untuk membakar Al Qamah. Biarlah ia meninggal dibakar daripada tersiksa dan menanggung sakit,” jawab Rasulullah.

Mendengar hal itu, sang ibu meminta agar Rasulullah tak membakar putranya. Ia tak tega jika melihat Al Qamah, buah hatinya dibakar. Walau telah disakiti, sang ibu tetaplah sayang kepada Al Qamah. Dengan perkataan itu pula, ia telah ridha terhadap Al Qamah.
.
Ridha sang ibu telah memberi sedikit kelegaan pada Rasulullah. Beliau meminta Bilal kembali me-talqin Al Qamah. Saat itu, Al Qamah meninggal setelah mengucap kalimat syahadat. Setelah itu, jenazahnya dimandikan, dishalatkan, dan dikuburkan.

Di samping makam Al Qamah, Rasulullah bersabda, “Wahai kaum Muhajirin dan Anshar, barang siapa yang melebihkan istrinya daripada ibunya, dia akan mendapat laknat dari Allah, malaikat, dan manusia. Allah tidak akan menerima amalannya sedikitpun kecuali dia mau bertaubat dan berbuat baik pada ibunya serta meminta ridhanya, karena ridha Allah tergantung pada ridhanya dan kemarahan Allah tergantugn pada kemarahannya.”

Wallahu'alam bishawab.


dari berbagai sumber

0 Response to "Sulitnya Sakaratul Maut Akibat Berdosa Kepada Ibu"

Post a Comment