Dua Dosa Ini Masih Mengalir Meski Kita Sudah Meninggal
May 1, 2020
Add Comment
Sebagian manusia bisa dengan mudah melakukan perbuatan dosa dalam kehidupan sehari-hari. Karena seringnya dilakukan, tindakan tersebut terkadang dianggap biasa sehingga tidak terasa seperti dosa. Padahal dosa bukanlah perkara main-main, balasannya mutlak neraka yang sudah disiapkan Allah SWT bagi hamba-Nya yang ingkar.
Ternyata, setelah meninggal tanggung jawab terhadap dosa maksiat yang pernah dilakukan tidak terputus begitu saja. Ada dosa yang berkelanjutan dan terus-menerus mengalir kepada seseorang meski telah meninggal dunia. Dosa yang seperti itu di Islam disebut Dosa Jariyah, yang merupakan antonim dari Pahala Jariyah.
Dosa jariyah diperoleh disebabkan selama hidupnya pernah meninggalkan kebiasaan buruk, sehingga diikuti oleh orang-orang setelahnya. Sebagaimana firman Allah Swt, “Ucapan mereka menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun bahwa mereka disesatkan. Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.” (QS. An-Nahl: 25). Pelaku dosa jariyah akan memikul dosa-dosa orang-orang setelahnya.
Hal itu menunjukkan bahwa dosa jariyah diperoleh disebabkan seseorang menjadi inisiator atau pencetus kebiasaan buruk. Akibatnya, ia mendapatkan dosa yang berkelanjutan pula karena telah membiasakan sesuatu yang buruk dan maksiat. Sebagaimana pesan profetik, “Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR Muslim). Maka berhati-hatilah terhadap perbuatan merusak dan maksiat yang dapat diikuti oleh orang lain. Sebab, meski pelakunya telah tiada ia akan menanggung dosa dari kebiasaan yang ia tinggalkan di dunia.
Lantas apa saja dosa yang termauk kedalam Dosa Jariyah yang akan terus mengalir meski kita sudah meninggal dunia? Inilah Dua Dosa Yang Masih Mengalir Meski Kita Sudah Meninggal:
1. Pelopor maksiat
Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).
Orang yang mengikuti berbuat dosa serupa, bukan berarti tidak mendapatkan ganjaran dosa. Si pelopor akan memikul dosa keburukan yang diperbuat pengikutnya. Jika pengikut maksiat itu bukan hanya seorang, maka semakin berlipat-lipatlah dosa yang diterima si pelopor.
2. Mengajak orang lain melakukan kesesatan dan maksiat.
“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).”(QS. an-Nahl: 25).
Contoh mudah terkait hadist ini adalah orang-orang yang menjadi propaganda kesesatan, mereka menyebarkan pemikiran-pemikiran yang menyimpang, mengajak masyarakat untuk berbuat kesyirikan dan bid’ah. Termasuk juga mereka yang mengiklankan maksiat, memotivasi orang lain untuk berbuat dosa, sekalipun dia sendiri tidak melakukannya, namun dia tetap mendapatkan dosa dari setiap orang yang mengikutinya.
Naudzubillah min dzalik, semoga kita semua bukan termasuk dari golongan di atas.
sumber : Bincang Syariah
0 Response to "Dua Dosa Ini Masih Mengalir Meski Kita Sudah Meninggal"
Post a Comment