Beginilah Keadaan Bumi Pasca Terbunuhnya Habil


Beginilah Keadaan Bumi Pasca Terbunuhnya Habil

Setelah membunuh Habil, Qabil bingung harus diapakan saudaranya itu. Kemudian mayat Habil dia masukkan ke dalam sebuah wadah (sejenis kantong); dia pikul di atas pundaknya dan dibawa berkeliling ke berbagai tempat. Ketika itu, binatang-binatang buas dan burung berkeliling di sekitarnya, menunggu kapan dia meninggalkannya, untuk memakannya.

Sampai akhirnya Allah mengutus dua ekor gagak kepada Qabil. Salah satu dari dua gagak itu membunuh yang lainnya. Setelah membunuhnya, gagak yang membunuh menggali tanah dengan paruh dan cakarnya. Lalu kawannya yang terbunuh ia letakkan dalam lubang galian tersebut dan kemudian ditimbun kembali dengan tanah. Ketika itu Qabil berkata: “’Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini; lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?’ Karena itu, jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.” (QS Al-Maa’idah [5]: 32).

Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa Qabil tidak menyesal karena telah membunuh, tetapi dia menyesal karena membawa mayatnya, harus dibawa ke mana mayat saudaranya itu. Menurut sebuah riwayat, Qabil membawa-bawa mayat itu selama setahun dan dia tidak tahu harus dibagaimanakan mayat saudaranya itu.

Pengarang kitab Mir’at az-Zaman mengatakan bahwa para ahli nujum mengatakan bahwa bintang berekor belum pernah muncul di dunia kecuali ketika terbunuhnya Habil, Ibrahim al-Khalil dilemparkan ke dalam api, hancurnya kaum ‘Ad, dan tenggelamnya Fir’aun. Dan semenjak itu belum pernah muncul lagi kecuali ketika muncul kejadian seperti menyebarnya wabah penyakit atau terbunuhnya seorang raja. Bintang tersebut pernah muncul di awal perkembangan Islam, ketika Perang Badar Kubra, ketika terbunuhnya Utsman bin Affan, terbunuhnya Ali bin Abi Thalib. Demikianlah menurut penelitian. Wallahu a’lam.

Ats-Tsa’labi mengatakan, setelah Habil terbunuh, bumi berguncang. Itulah guncangan yang pertama kali terjadi di muka bumi. Di waktu itu, bumi berguncang sebanyak 7 kali hingga tujuh hari sejak terbunuhnya Habil. Pada saat itu, terjadi gerhana matahari. Itulah gerhana matahari pertama yang terjadi di dunia. Ats-Tsa’labi menambahkan, setelah Habil terbunuh, dalam beberapa jenis pohon tumbuh duri; rasa buah-buahan berubah, dan rasa air ada yang menjadi asin.

Ketika itu, Adam berada di tanah Hindi (India). Dia tidak mengetahui anak tercintanya (Habil) terbunuh. Ibnu ‘Abbas ra mengatakan, setelah Qabil membunuh saudaranya, Habil, di Gunung Qasiyun, bumi menelan darahnya. Kemudian Allah bertanya kepada Qabil, “Di mana saudaramu?” Qabil menjawab, “Saya tidak tahu.” Maka, Allah berfirman kepadanya, “Sesungguhnya darah saudaramu mengatakan dari bumi bahwa engkau telah membunuhnya.” Qabil bertanya, “Wahai Tuhanku, di mana darahnya?”

Maka, sejak saat itu Allah mengharamkan bumi untuk menyerap semua jenis darah. Ketika Adam merasakan kesumpekan dalam dadanya, dia pergi ke tanah tersebut untuk mengetahui apa yang telah terjadi di sana. Setelah sampai ke tempat anak-anaknya, dia tahu bahwa anaknya, Habil, telah terbunuh.

Selanjutnya, Qabil mengambil domba-domba Habil dan menikah dengan Iqlima. Ketika Adam datang kepadanya, dia kabur. Kemudian dia pindah ke tempat lain karena takut kepada bapaknya. Ibnu ‘Abbas ra mengatakan, setelah Adam merasa yakin anaknya telah terbunuh, dia menangis. Begitu juga Hawa. Ketika telah mengetahui kejadian itu, dia berteriak. Dan tahun itu menjadi tahun musibah bagi anak-anak mereka.


dari berbagai sumber

0 Response to "Beginilah Keadaan Bumi Pasca Terbunuhnya Habil"

Post a Comment