Kisah Meninggalnya Raja Harun al-Rasyid


Kisah Raja Harun al-Rasyid, Inspirasi, Berita Islami,

Suatu hari Raja Harun al-Rasyid pergi berburu. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seseorang yang bernama Buhlul.

Harun berkata, "Berilah aku nasehat, wahai Buhlul !".

Lalu lelaki itu berkata, "Wahai Amirul Mukminin, dimanakah bapak dan kakek-kakekmu, dari sejak Rasulullah hingga bapakmu ?".

Harun menjawab, "Semuanya telah mati".

"Dimana istana mereka ?" tanya Buhlul.

"Itu istana mereka" jawab Harun.

"Lalu dimana kuburan mereka ?".

"Ini. Disini kuburan mereka" jawab Harun.

Buhlul berkata, "Disitu istana mereka, dan disini kuburan mereka. Bukankah istana itu sedikit pun tidak memberi manfaat bagi mereka, sekarang ?".

"Kamu benar. Tambahlah lagi nasehatmu, wahai Buhlul !" kata Harun.

"Wahai Amirul Mukminin, engkau diberi kekuasaan atas perbendaharaan Kisra dan diberi umur panjang. Lalu apa yang bisa kau perbuat ? Bukankah kuburan adalah terminal akhir bagi setiap yang hidup, kemudian engkau akan disidang tentang berbagai maalah ?".

"Tentu", kata Harun.

Setelah itu Harun pulang dan jatuh sakit. Setelah beberapa hari menderita sakit, sampailah ajal menjemputnya. Pada detik-detik terakhir kehidupannya, ia berteriak kepada punggawanya, "Kumpulkanlah semua tentaraku". Maka datanglah mereka ke hadapan harun, lengkap dengan pedang dan perisai. Begitu banyak, sehingga tak ada yang tahu jumlahnya selain Allah. Seluruhnya berada di bawah komando Harun. Melihat mereka, Harun menangis dan berkata, "Wahai Dzat yang tidak pernah kehilangan kekuasaan, kasihanilah hamba-Mu yang telah kehilangan kekuasaan ini". Tangisan itu tak berhenti hingga ajal mencabut nyawanya.

Harun Ar-Rasyid yang memiiki nama lengkap Hārūn al-Rashīd ibn Muḥammad al-Mahdī ibn al-Manṣūr al-ʿAbbāsī, adalah kalifah kelima dari kekalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786 hingga 803. Ayahnya bernama Muhammad Al-Mahdi, khalifah yang ketiga dan kakaknya, Musa Al-Hadi adalah kalifah yang keempat. Ibunya Jurasyiyah dijuluki Khayzuran berasal dari Yaman.

Meski berasal dari dinasti Abbasiyah, Harun Ar-Rasyid dikenal dekat dengan keluarga Barmak dari Persia (Iran). Pada masa mudanya, Harun banyak belajar dari Yahya ibn Khalid Al-Barmak.

Era pemerintahan Harun, yang dilanjutkan oleh Ma'mun Ar-Rasyid, dikenal sebagai masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam), di mana saat itu Baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia.

Harun Ar-Rasyid lahir di Rayy pada tahun 766 dan wafat pada tanggal 24 Maret 809, di Thus, Khurasan.


Pesan Moral :
Bahwa kematian itu adalah sebuah kepastian bagi setiap mahluk hidup. Tak ada yang bisa menolak, bahkan seorang raja sekalipun yang punya banyak harta benda dan bala tentara sekalipun. Sang Khalifah yang memiliki kekuasaan yang sangat luas itu, ternyata akhirnya pun meregang nyawa dan hanya tinggal di liang lahat yang sempit. Tak ada anak, tak ada istri, tak ada menteri, tak ada kawan minum, tak ada kasur, tak ada makanan. Harta dan kekuasaannya tak berguna lagi baginya.


sumber : Buku, Malam Pertama di Alam Kubur
diambil dari : alkisaah.blogspot.com

0 Response to "Kisah Meninggalnya Raja Harun al-Rasyid"

Post a Comment