Tiga Waktu


Renungan Malam, Inspirasi,

Dulu saat masih jadi anak sekolah kita berucap; "enak banget ya jadi orang dewasa, gak perlu belajar tiap hari, gak susah-susah ada PR"

Tapi setelah kita tumbuh dewasa seperti saat ini kita berucap: "enak banget ya jadi anak kecil, gak pusing mikirin hutang, mikirin besok gimana bayar listrik,dll..."

Pernah gak Anda berucap seperti itu?

Kalo pernah mendingan taubat. Karena takut nanti kita termasuk golongan orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah, karena semua episode kehidupan yang kita jalani selama ini adalah bagian dari skenario Allah yang Maha Baik.

Maka syukuri dan nikmati setiap episode kehidupan kita baik itu senang, sedih, bahagia, dll. Karena itulah hidup. Kalo hidup enakkkk... terus malah bahaya buat kita. Dulu Fir'aun enak terus hidupnya, tapi dilaknat sama Allah. Maka syukuri..

Kata guru saya; secara waktunya kehidupan kita itu dibagi menjadi tiga waktu;

Pertama, masa lalu. Masa lalu sudah berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi, maka jadikanlah masa lalu menjadi pembelajaran bagi kita.

Kedua, hari ini. Inilah hidup kita, kita hidup di hari ini. Maka manfaatkan hari ini sebaik mungkin untuk melakukan kebaikan dalam rangka meraih ridho Allah SWT.

Ketiga, hari esok. Hari esok adalah sesuatu yang ghaib, kita tidak pernah tau bagaimana keadaan kita esok hari. Dan esok hari hanya bisa kita rencanakan, Allah lah yang berkuasa atas rencana-rencana kita.

Maka lakukanlah detik demi detik setiap episode kehidupan kita dengan kebaikan dan kebermanfaatan bagi banyak orang. Itulah bekal sesungguhnya.

Karena harta kita yang sebenarnya adalah yang kita sedekahkan, harta yang kita makan akan habis, harta yang kita pakai akan usang, harta yang akan ketemu kita kelak adalah harta yang digunakan di jalan Allah.

Sahabatku, dunia ini bukan tempat kita untuk tinggal, tapi tempat untuk kita meninggal. Tempat tinggal sesungguhnya adalah di akhirat. Maka persiapkanlah bekal untuk kita menempuh perjalanan pulang ke kampung kehidupan kita yang sesungguhnya.

Selamat menemukan jalan pulang terbaik Anda masing-masing.


oleh Kiswoko Al Ghifari
sumber WAG

0 Response to "Tiga Waktu"

Post a Comment