Tawadu Di Dalam Iman Dan Akhlak


Amalan Do'a, Tawadhu, Inspirasi,

Tawadhu adalah sifat yang amat mulia, namun sedikit orang yang memilikinya. Orang yang memiliki sifat tawadhu akan bersikap seperti padi, semakin berisi semakin merunduk. Tawadhu atau rendah hati ini merupakan salah satu sikap terpuji sebab itu merupakan akhlak orang mukmin sejati. Di bawa ini ada cerita yang menggambarkan sifat tawadhu tersebut, silahkan disimak:

Suatu hari, di tengah perjalanan malamnya, Abu Yazid al-Bisthami bertemu dengan seekor anjing. Dengan sigap, diangkatlah gamisnya, dengan maksud agar tidak terkena najisnya. Spontan anjing tersebut berhenti dan memandang Abu Yazid.

Atas kuasa Allah, Abu Yazid mendengar anjing tersebut berbicara kepadanya, "Wahai Yazid, tubuhku ini kering, tidak akan menimbulkan najis kepadamu. Jika pun terkena najisku, engkau tinggal membasuhnya 7x, dengan air dan tanah. Maka najisku akan hilang, namun jika engkau angkat gamismu, karena berbaju manusia, merasa lebih mulia dan menganggap aku hina, maka najis di dalam hatimu, tidak akan mampu terhapus, walaupu kaubersihkan dengan air dari 7 samudera". 

Abu Yazid terkejut mendengar perkataan anjing tersebut. Dia menunduk malu, dan segera meminta maaf kepada si anjing. Diajaknya anjing tersebut bersahabat dan mengikuti perjalanannya, tetapi anjing itu menolak. Kemudian anjing itu berkata, "Engkau tidak mungkin bersahabat dan berjalan denganku, karena orang2 yang memuliakanmu akan mencemooh kamu dan melempariku dengan batu. Aku juga tidak tahu mengapa mereka menganggap aku hina, padahal aku telah berserah diri kepada Penciptaku atas wujud ini. 
Lihatlah.. Tidak ada yang aku bawa, bahkan sepotong tulang sebagai bekalku saja tidak. Sementara engkau masih membawa bekal sekantong gandum". 

Kemudian anjing tersebut berlalu..

Dari jauh Abu Yazid memandangi anjing tersebut, berjalan meninggalkannya. Tidak terasa air mata Abu Yazid menetes, dan ia berkata dalam hati, "Ya Rabb, untuk berjalan dengan seekor anjing ciptaan-Mu saja aku merasa tidak pantas, bagaimana aku bisa pantas berjalan dengan-Mu? Ampunilah aku, sucikanlah najis di dalam kalbuku ini". 
Masyā Allāh... 

----------------------

Jangan pernah *MERASA LEBIH MULIA* daripada seluruh ciptaan Allah.  Jangan pula merasa lebih baik, lebih terhomat dari pada orang lain, karena Allah melihat kalbumu bukan penampilan fisik dan lahirmu.  Kebaikan hati tidak perlu diungkapkan, Allah Maha Mengetahui ketulusan dan keikhlasan kita.

0 Response to "Tawadu Di Dalam Iman Dan Akhlak"

Post a Comment