Kemulian Akhlaq Malik bin Dinar Mampu Merubah Seorang Manusia Nista Menuju Mulia
Jan 30, 2019
Add Comment
Kemulian akhlaq selalu menjadi permata kehidupan bagi setiap hamba-hamba yang beriman. Karena ia dapat merubah sesuatu yang buruk menjadi baik dan mengganti yang hitam menjadi putih dan yang nista menjadi mulia. Maka bening hati dan akhlak pun bertambah mulia layaknya mutiara yang menjadikan sesuatu barang yang biasa kilap bercahaya.
Simaklah sebuah kisah berikut ini yang dituangkan oleh lbnu Jauzi dalam kitab “Al Mawaidz wal Majaalis”. Dalam buku itu diceritakan bahwa pada suatu malam, ketika Malik bin Dinar sedang melaksanakan shalat tahajud, seorang pencuri telah masuk ke dalam rumahnya. Laki-laki itu berhasil masuk dan terus mencari-cari benda berharga namun tidak menemukan apa-apa.
Mengetahui ada tamu tak diundang yang masuk ke dalam rumahnya, maka Malik bin Dinar meringkas shalatnya dan ia pun berkata ke pencuri tersebut, “Wahai saudaraku, semoga Alloh mengampunimu karena telah masuk ke rumah, tetapi engkau tidak mendapatkan apa-apa. Maka kemarilah supaya engkau tidak keluar rumah tanpa membawa faidah.”
Tetapi si pencuri itu malah balik nanya, “Apakah ada barang berharga, Tuan?”
“Ya. Engkau akan kuberi sesuatu yang jauh lebih berharga daripada apa yang engkau inginkan.”
Ada rasa penasaran bercampur malu di dalam jiwanya. Ulama tabiin ini bagaimana, rumahnya jadi sasaran pencurian, dia tidak marah malah menawari sesuatu yang berharga. Tapi karena itu misi dia mencuri malam ini, ia menepiskan rasa malu.
“Apa yang berharga itu?”
Maka Malik bin Dinar berkata, “Ambillah air wudhu lalu sholatlah dua rakaat. Engkau akan mendapatkan kedamaian yang jauh lebih berharga dari kesenangan mendapatkan harta dunia dan seisinya.”
Seperti terhipnotis, pencuri itu menuruti apa yang dikatakan Malik bin Dinar. Ia pun mengambil wudhu lalu sholat dua rakaat. Itu sholat tahajud pertama setelah bertahun-tahun masa hidupnya.
Dan benar apa yang dikatakan Malik bin Dinar. Ternyata sholat yang ia tunaikan benar-benar membawa kedamaian. Tidak pernah ia merasakan sedamai itu. Damai… tenang… ada kebahagiaan yang tak pernah ia alami sebelumnya.
Maka ketika pencuri itu telah menyempurnakan shalatnya, ia pun berkata kepada Malik bin Dinar “Bolehkah aku menambah shalat wahai tuanku?”
Senang sekali Malik bin Dinar mendengar permintaan orang ini dan menjawab, ”Shalat-lah sebanyak yang ditaqdirkan Allah kepadamu.”
Pencuri ltu pun sholat hingga menjelang subuh, maka Malik Bin Dinar berkata, ”Sekarang pulanglah dalam keadaan yang berbahagia.”
Tapi pencuri tersebut Justru berkata, “Wahai tuanku, bolehkah aku di sini berasamamu hingga pagi, karena aku berniat untuk puasa hari ini bersamamu”.
Malik bin Dinar menjawab ”Dengan senang hati, selama engkau mau…. tinggallah bersamaku.”
Maka ia pun tinggal beberapa hari bersama Malik Bin Dinar hingga ia menghiasi hari-harinya dengan shalat, dzikir dan puasa. Dan akhirnya diapun berniat untuk bertaubat setelah pertemuanya dengan Malik bin Dinar.
Setelah pulang, beberapa hari kemudian, temannya heran melihat perubahan yang terjadi pada dirinya.
“Engkau tidak mencuri lagi?”
“Tidak. Aku berhenti.”
“Bagaimana bisa?”
“Aku bertaubat.”
“Sejak kapan?”
“Beberapa hari yang lalu, aku mencuri di rumah Malik bin Dinar, tetapi malah ia yang mencuri hatiku. Di rumahnya aku disuruh sholat lantas aku merasakan apa itu kebahagiaan. Sesuatu yang selama ini kucari dan tak pernah kudapatkan meskipun dengan mendapatkan banyak harta. Sejak itu, aku pun bertekad untuk bertaubat. Tak ada yang lebih nikmat dari sholat dan bermunajat.”
Kisah di atas menunjukkan kepada kita betapa dahsyatnya kekuatan akhlaq hingga merubah seorang manusia nista menuju mulia ketika bertemu dengan hamba yang berbalut dengan akhlaq.
Jadilah orang berilmu yang penuh dengan akhlaq mulia serta jadilah hamba yang bening hatinya merespon setiap kebaikan saudaranya.
oleh : lbnu Jauzi dalam kitab Al Mawaidz wal Majaalis
dan dari berbagai sumber
0 Response to "Kemulian Akhlaq Malik bin Dinar Mampu Merubah Seorang Manusia Nista Menuju Mulia"
Post a Comment