Bacaan, Do'a dan Hukum Shalat Dhuha


Bacaan, Do'a dan Hukum Shalat Dhuha

Banyak orang yang belum tahu apa manfaat yang akan mereka rasakan bila rajin Shalat Dhuha. Beruntung sekali anda punya kesempatan membaca tulisan dibawah ini, semoga memjadi pelajaran berharga untuk kita semua. Seperti diungkap oleh Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam bukunya Khasais al-Ummah al-Muhamadiyah tentang keutamaannya, penulis membeberkan keutamaan-keutamaan yang disediakan oleh Allah bagi hamba yang menunaikannya lengkap dengan sumber haditsnya.

Pertama
orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. “Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Turmudzi)

Kedua
Barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Alah. “Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.” (HR. Hakim).

Ketiga
Orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).

Keempat
Orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. At-Thabrani).

Kelima
Allah mencukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda`).

Keenam
Orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.” (HR Muslim).


Setelah Baca Tulisan Diatas Masihkah Punya Alasan Untuk Meninggalkan Shalat Dhuha ?
Shalat Dhuha mempunyai kedudukan mulia. Disunnahkan untuk kita kerjakan sejak terbitnya matahari sampai menjelang datangnya shalat dzuhur. Kalo menggunakan jam, kira kira 15 menit setelah syuruq - 15 menit sebelum dzuhur. (apa itu syuruq ? Bisa dilihat jadual shalat di masjid2)

BACAAN SHALAT DHUHA

Bacaan saat shalat dhuha sama dengan shalat lain. Yaitu, surat al-fatihah dan surat pendek.
1. Surat Al-Fatihah (wajib).
2. Surat pendek (sunnah/tidak wajib)
3. Tahiyat (tasyahud) saat duduk rakaat terakhir.
Bacaan Quran selain Al-Fatihah yang paling dianjurkan adalah: Surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua. Selain itu, sunnah juga membaca surat As-Syams dan Ad-Dhuha

DOA SHALAT DHUHA

doa yang disunnahkan untuk dibaca setelah shalat dhuha adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ
Teks latin: Allahumma innad Duha Duha'uka wal baha'a bahauka waljamala jamaluka walquwwata quwwatuka walqudrota qutrotuka wal ishmata ishmatuka. Allahumma inkana rizki fissama'i fa anzilhu wainkana fil ardi fa akhrijhu wa inkana mu'siran fa yassirhu wa inkana haraman fatahhirhu wainkana baidan faqarribhu bihaqqi dhuhaika wa baha'ika wa jamalika waquwwatika wa qudratika atini ma ataita ibadakas salihin

Artinya: Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh

HUKUM SHALAT DHUHA BERJAMAAH

Ada sebagian umat Islam yang suka melaksanakan shalat dhuha secara berjamaah. Adapun hukumnya adalah boleh dan tidak makruh tapi juga tidak sunnah. Akan tetapi lebih utama dilakukan sendirian. 

HUKUM SHALAT DHUHA DI WAKTU TAHRIM

Watku pelaksanaan shalat Dhuha berada di antara dua waktu tahrim atau waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat sunnah yaitu waktu tahrim saat terbitnya matahari dan waktu tahrim saat sinar matahari tepat berada di atas ubun-ubun yang dikenal dengan waktu istiwak. Muslim harus berusaha untuk menghindari melakukan shalat dhuha pada kedua waktu tersebut. Sulaiman Al-Jamal dalam kitab Hasyiah Al-Jamal (Futuhat al-Wahhab) menyatakan:

أما إذا قصد تأخير الفائتة إلى الأوقات المكروهة ليقضيها فيها أو دخل فيها المسجد بنية التحية فقط، فلا تنعقد الصلاة.

Apabila orang yang shalat sunnah sengaja mengakhirkan shalat wajib yang ketinggalan pada waktu yang dimakruhkan maka ia boleh mengqadha di waktu tersebut. (Namun) apabila ada orang masuk masjid dengan niat shalat tahiyat masjid saja, maka tidak sah shalatnya (yang dilakukan pada waktu makruh)

wallahu 'alam bishawab
Semoga bermanfaat