Seperti Inilah Karma


Seperti Inilah Karma

Karma itu seperti buah yang "TERGANTUNG" pada cabang pohon, Menunggu "KEMATANGANNYA", pada "WAKTU YANG TEPAT", pada "KONDISI YANG TEPAT". Dan ketika buah itu "MATANG", ia akan "JATUH" menghantam tanah dibawahnya.

Apakah "TIDAK ADA CARA untuk "MENGHAPUS KARMA BURUK"?

Kita "TIDAK BISA" menghapus karma buruk, tapi bisa membuat "DAMPAK BURUKNYA" menjadi lebih ringan. Yaitu, perbanyaklah "ISTIGHFAR" dan perbanyaklah "BERBUAT KEBAJIKAN".

Seperti halnya segelas air garam yang sangat asin, jika ditambah dengan air tawar, sampai gelas itu tak mampu lagi menampung dan air mulai berceceran keluar, lama kelamaan air yang asin akan mengalir keluar dan yang tersisa di gelas hanyalah air tawar saja. Seperti itulah seharusnya yang kita lakukan dalam kehidupan kali ini.

Saat benih karma buruk belum berbuah, seseorang akan menganggapnya manis bagaikan madu, namun saat benih itu berbuah, seseorang akan menderita.

Entah sudah berapa karma buruk yang telah kita lakukan. Kita lupa bahwa semua masalah berasal dari ulah kita sendiri. Akibatnya, ketika kita menuai hasil dari sebab, kita mengeluh dan mencari-cari kesalahan, namun tidak bisa membenahi diri. Dan sekarang, di kehidupan ini, di saat kita berkesempatan, seharusnya kita banyak berbuat kebajikan untuk "MENGURANGI" karma-karma buruk kita. Dan ingatlah, jika ada karma buruk yang terjadi, janganlah membalasnya, karena disaat kita membalasnya, disitulah "KARMA BURUK BARU" tercipta.

Ikhlas dan relakan saja, berpikirlah positif : "Ah, KARMA BURUKKU TELAH BERKURANG SATU." Mungkin kedengarannya sangat susah untuk dijalankan. Seberapa banyak dari kita yang bisa "TETAP BAIK" dan bersahabat dengan orang yang telah "MENCURI", "MENIPU", "MENGANIAYA" dan "MEMFITNAH" kita? Tapi pernahkan kita mencoba untuk tetap "BERTAHAN" dengan tidak "MEMBALASNYA", mencoba untuk "BERDAMAI" dengan perasaan kecewa dan marah?

Cobalah sekali saja, sabar dan berdiamlah, tutup rapat-rapat mulut kita disaat hendak marah, dan renungkanlah kata-kata ini :
"KEBENCIAN TIDAK AKAN PERNAH BERAKHIR APABILA DIBALAS DENGAN KEBENCIAN. KEBENCIAN BARU AKAN BERAKHIR BILA DIBALAS DENGAN TIDAK MEMBENCI".

Kebencian membawa kerugian yang besar, kebencian mengacaukan dan melukai pikiran, bahaya menakutkan ini ada dalam batin kita, kebanyakan orang tidak mengetahuinya.

Orang yang batinnya tercemar, ia tidak mengetahui hal-hal yang baik, dan tidak melihat hal-hal sebagaimana adanya. Bila seseorang yang batinnya diliputi kebencian, hanyalah kegelapan dan kesuraman yang di alaminya.


sumber : www.facebook.com/Dewa-Aruna

0 Response to "Seperti Inilah Karma"

Post a Comment