Mangkuk Yang Cantik Madu Yang Manis Dan Sehelai Rambut
Jan 8, 2018
Add Comment
Pada suatu hari, Rasulullah SAW dengan sahabat - sahabatnya Abu Bakar, Umar, dan Utsman, bertamu ke rumah 'Ali. Di rumah Ali, istrinya Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik. Tetapi, ketika semangkuk madu itu dihidangkan, terlihat sehelai rambut terikut di dalam mangkuk tersebut. Melihat semua itu, Rasulullah SAW kemudian meminta kepada semua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).
Abu Bakar r.a. berkata, "Iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".
Setelah Abu Bakar mengucapkan perbandingannya, Umar r.a. berkata, "Kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang Raja itu lebih manis dari madu dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Kemudian, Utsman r.a. berkata, "Ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
'Ali r.a. berkata, "Tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Fatimah r.ha.berkata, "Seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-burdah (menutupi kepalanya dengan kerudung dan niqab) itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Rasulullah SAW berkata, "Seorang yang mendapatkan taufiq untuk beramal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, beramal dengan amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Malaikat Jibril AS berkata, "Menegakkan pilar - pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Allah SWT berfirman, "Surga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat surga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju surga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
0 Response to "Mangkuk Yang Cantik Madu Yang Manis Dan Sehelai Rambut"
Post a Comment