Dying Inside.. Sebuah Renungan..


Dying Inside.. Sebuah Renungan..

Beberapa waktu yang lalu saya dapat ini cerita, ntah dari blog atau situs mana. Saya ucapkan terima kasih apabila ada pembaca yang memiliki cerita di bawah ini. Tetapi yang menarik perhatian saya adalah isi dari cerita ini sangat dalam artinya karena menyangkut dengan aktualisasi diri, dimana di setiap diri kita sangat memerlukan sekali hal itu. Bahkan seorang anak kecilpun perlu meng-aktualisasikan dirinya bahwa dia bisa melakukan sesuatu, bahwa apa yang dilakukanya perlu dilihat orang lain, perlu diakui, dan dihargai dan pada akhirnya orang akan memerlukan kita atas apa yang telah kita lakukan.

Menurut Wikipedia definisi aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang bisa dia lakukan. Istilah ini digunakan dalam berbagai teori psikologi, seperti oleh Kurt Goldstein, Abraham Maslow, dan Carl Rogers.

Goldstein adalah ahli yang pertama melihat bahwa kebutuhan ini menjadi motivasi utama manusia, sementara kebutuhan lainnya hanyalah manifestasi dari kebutuhan tersebut. Namun yang membuat istilah ini lebih mengemuka adalah teori Maslow tentang hirarki kebutuhan, yang menganggapnya sebagai tingkatan tertinggi dari perkembangan psikologis yang bisa dicapai bila semua kebutuhan dasar sudah dipenuhi dan pengaktualisasian seluruh potensi dirinya mulai dilakukan

Berikut ini adalah ceritanya :

Puluhan tahun yang lalu, di sebuah desa ada seorang tua, pekerjaan beliau adalah tukang asah pisau keliling. Setiap hari orang tua tersebut berkeliling dari rumah ke rumah untuk menawarkan jasanya. Beliau berkeliling sambil membunyikan lonceng kecil, untuk menarik perhatian orang.

Pada awalnya, banyak sekali orang yang memanfaatkan jasa beliau. Setiap hari selalu ada saja orang yang mengasahkan pisau ataupun gunting mereka ke orang tua tersebut. Dengan pekerjaan mengasah pisau, orang tua tersebut bisa menghidupi keluarganya.

Tahun demi tahun berlalu, jaman semakin modern dan membuat segalanya menjadi praktis. Demikian juga, pisau-pisau maupun gunting-gunting yang ada di pasaran semakin berkualitas dan murah. Sehingga perlahan-lahan tidak ada lagi orang yang mengasahkan pisau atau guntingnya. Mereka lebih memilih untuk membeli yang baru daripada mengasahkannya.

Akibatnya, tidak ada lagi orang yang membutuhkan jasa orang tua si pengasah pisau tersebut. Tetapi setiap hari orang tua tersebut tetap berkeliling seperti biasa, dengan harapan masih ada orang yang mau memanfaatkan jasanya.

Awalnya, orang tua tersebut masih bersemangat. Tapi lama-kelamaan, semangatnya semakin kendur karena dia merasa tidak ada lagi orang yang membutuhkan dia. Waktu berlalu, akhirnya tidak lama, orang tua tersebut meninggal. Ada yang mengatakan bahwa orang tua tersebut meninggal karena kanker. Tapi sebenarnya apa yang menyebabkan orang tua tersebut meninggal?

Apa yang akan Anda rasakan bila tidak ada lagi orang yang membutuhkan Anda?


Pesan moral :

Sahabat, saat ini adalah eranya globalisasi, dimana persaingan antara individu sangat ketat. Jadi apabila tidak dibarengi dengan peningkatan keahlian diri kita, maka kita akan terlibas oleh zaman, dan akan ditinggalkan oleh pesaing-pesaing kita.

Menurut teori kebutuhan Abraham Maslow, kebutuhan manusia yang paling tinggi adalah aktualisasi diri. Anda akan merasa sangat berarti bila Anda dibutuhkan oleh banyak orang. Oleh karena itu, buatlah sesuatu yang dapat membuat diri Anda dibutuhkan, kembangkan potensi diri Anda! 

0 Response to "Dying Inside.. Sebuah Renungan.."

Post a Comment