Ikhtiar Merupakan Sisi Koin Yang Menentramkan


Ikhtiar Merupakan Sisi Koin Yang Menentramkan

Ikhtiar dan berserah (tawakkal) layaknya dua sisi dalam satu koin yang tidak bisa dipisahkan.

Tidaklah kita dikatakan berserah jika tanpa ikhtiar, dan bukanlah disebut ikhtiar jika tanpa keberserahan. Dua2nya menjadi satu kesatuan yang begitu indah.

Bicara mengenai ikhtiar? Rasanya semua sudah paham, betapa pentingnya keseriusan dalam ikhtiar. Terkait hal ini mudah2an bisa kita bahas di judul lain.

Yang ingin saya bahas di tulisan ini adalah sisi satunya, sisi koin yang seolah terlupakan, sisi yang menentramkan, sisi yang membingkai kesempurnaan ikhtiar; keberserahan.

Ikhtiar yang menghilangkan sisi ini adalah ikhtiar yang penuh dengan kepanikan dan kekhawatiran. Meletakkan semuanya di pundak sendiri, seolah Allah adalah Tuhan yang terlupakan, atau mungkin dilupakan. Lupa bahwa Dia adalah sebaik2nya tempat menitipkan hasil.

===================

Sahabat2ku yang baik, ketahuilah betapa manusia diciptakan dalam segala keterbatasannya, hingga tak bisa mengetahui dengan jelas mana sebetulnya yang terbaik bagi dirinya, disinilah letak urgensi dari sisi koin keberserahan.

Adalah bagian dari tugas kita sebagai hamba untuk membuat perencanaan dalam hidup, men-setting goals, membuat buku impian, proposal hidup, atau sejenisnya, untuk kemudian bergerak berikhtiar semaksimal mungkin menuju apa-apa yang kita cita-citakan, namun itu semua bukanlah dalam upaya memasuki wilayah Allah untuk MEMAKSAKAN HASIL, sehingga seolah semua ‘HARUS’ sesuai dengan keinginan diri.

‘SOK TAHU’ adalah satu sebutan yang rasanya layak disematkan bagi siapa-siapa yang ‘mendikte’ Allah tentang apa-apa yang harusnya terjadi pada diri dan hidup mereka, orang-orang yang memaksakan kehendak diri terkait dengan takdir hidup adalah mereka yang akan kehilangan kebahagiaan, karena mengedepankan ego dan nafsu diri.

Milikilah rencana dalam hidup, berdoalah dengan penuh harap, bergeraklah, dan gigihlah dalam mewujudkan keinginan-keinginan itu, namun kemas lah itu semua dengan kemasan kepasrahan, jangan sok tahu.

Tubuh berkeringat dalam kerja,, namun hati penuh dengan kebahagiaan dan ketentraman karena percaya bahwa yang terbaiklah yang pasti datang dariNya.

dan ini adalah salah satu poin utama yang coba saya bahas di buku #GaransiLangit, langkah hijrah yang harus ditempuh untuk menjemput garansi kebahagiaan dalam hidup adalah menghijrahkan hati dari pemaksaan keinginan diri, menuju kepasrahan yang indah (beautiful surrender – Tawakkaltu 'alallah) kepadaNya.

Dan ini juga merupakan salah satu kedalaman makna dari doa yang senantiasa kita baca ketika bergerak berikhtiar keluar rumah.

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya).

Wallahu'alam.


Sumber : WAG - Sonny Abi Kim


0 Response to "Ikhtiar Merupakan Sisi Koin Yang Menentramkan"

Post a Comment