Ikhtiar Merupakan Sisi Koin Yang Menentramkan
Dec 29, 2017
Add Comment
Ikhtiar dan berserah (tawakkal) layaknya dua sisi dalam satu koin yang
tidak bisa dipisahkan.
Tidaklah kita dikatakan berserah jika tanpa ikhtiar, dan bukanlah disebut
ikhtiar jika tanpa keberserahan. Dua2nya menjadi satu kesatuan yang begitu
indah.
Bicara mengenai ikhtiar? Rasanya semua sudah paham, betapa pentingnya
keseriusan dalam ikhtiar. Terkait hal ini mudah2an bisa kita bahas di judul
lain.
Yang ingin saya bahas di tulisan ini adalah sisi satunya, sisi koin
yang seolah terlupakan, sisi yang menentramkan, sisi yang membingkai
kesempurnaan ikhtiar; keberserahan.
Ikhtiar yang menghilangkan sisi ini adalah ikhtiar yang penuh dengan
kepanikan dan kekhawatiran. Meletakkan semuanya di pundak sendiri, seolah Allah
adalah Tuhan yang terlupakan, atau mungkin dilupakan. Lupa bahwa Dia adalah
sebaik2nya tempat menitipkan hasil.
===================
Sahabat2ku yang baik, ketahuilah betapa manusia diciptakan dalam segala
keterbatasannya, hingga tak bisa mengetahui dengan jelas mana sebetulnya yang
terbaik bagi dirinya, disinilah letak urgensi dari sisi koin keberserahan.
Adalah bagian dari tugas kita sebagai hamba untuk membuat perencanaan
dalam hidup, men-setting goals, membuat buku impian, proposal hidup, atau
sejenisnya, untuk kemudian bergerak berikhtiar semaksimal mungkin menuju
apa-apa yang kita cita-citakan, namun itu semua bukanlah dalam upaya memasuki
wilayah Allah untuk MEMAKSAKAN HASIL, sehingga seolah semua ‘HARUS’ sesuai
dengan keinginan diri.
‘SOK TAHU’ adalah satu sebutan yang rasanya layak disematkan bagi
siapa-siapa yang ‘mendikte’ Allah tentang apa-apa yang harusnya terjadi pada
diri dan hidup mereka, orang-orang yang memaksakan kehendak diri terkait dengan
takdir hidup adalah mereka yang akan kehilangan kebahagiaan, karena
mengedepankan ego dan nafsu diri.
Milikilah rencana dalam hidup, berdoalah dengan penuh harap,
bergeraklah, dan gigihlah dalam mewujudkan keinginan-keinginan itu, namun kemas
lah itu semua dengan kemasan kepasrahan, jangan sok tahu.
Tubuh berkeringat dalam kerja,, namun hati penuh dengan kebahagiaan dan
ketentraman karena percaya bahwa yang terbaiklah yang pasti datang dariNya.
dan ini adalah salah satu poin utama yang coba saya bahas di buku
#GaransiLangit, langkah hijrah yang harus ditempuh untuk menjemput garansi
kebahagiaan dalam hidup adalah menghijrahkan hati dari pemaksaan keinginan
diri, menuju kepasrahan yang indah (beautiful surrender – Tawakkaltu 'alallah)
kepadaNya.
Dan ini juga merupakan salah satu kedalaman makna dari doa yang
senantiasa kita baca ketika bergerak berikhtiar keluar rumah.
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah
(Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan
kecuali dengan-Nya).
Wallahu'alam.
Sumber : WAG - Sonny Abi Kim
0 Response to "Ikhtiar Merupakan Sisi Koin Yang Menentramkan"
Post a Comment