Doa Itu Saripati Dari Keberhambaan
Dec 1, 2017
Add Comment
"Aku tak pernah khawatir apakah doaku akan dikabulkan. Sebab,
setiap kali Allah mengilhamkan pada hamba-Nya untuk berdoa, maka Dia sedang
berkehendak untuk memberi karunia pada hamba-Nya".
Doa itu diilhamkan kawan.
Karena berdoa, meminta, memohon, berharap, bermunajat (mengadu, curhat)
ke Allah Sang Pengatur kehidupan, Yang layak disimpuhi kedermawanan-Nya,
ditadah karunia-Nya, diharap Petolongan dan Cinta-Nya, semua itu adalah
diantara jalan ketaqwaan.
Fa-alhamahaa fujuurahaa wataqwaahaa.
Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan (jalan) ketaqwaan
[QS. 91: 8].
Maka jika berdoa itu diilhamkan itu artinya 'barang wujudnya' sudah
ada, sudah disiapkan. Tinggal penuhi syarat dan ketentuannya. Masalahnya
hari-hari ini banyak diantara kita yang berdoa tapi tidak berharap, berdoa tapi
tidak bersimpuh jiwa, berdoa tapi tak memohon, tak mengadu, berdoa tapi tak
merendahkan hati dan menjaga kelembutann (tadorru'an wa khufyatan), berdoa tapi
tak menginginkan kucuran Cinta-Nya. Berdoa tapi (sebenarnya) tak berdoa.
Sudah kehilangan rasa.
"Yang aku khawatiri adalah, jika aku tidak berdoa". Kalimat
ini menutup pernyataan di paragrap awal di atas. bukan kalimat saya lho kawan..
itu pernyataan Al-Faruq Umar ibnul Khoththob R.A.
Karena sumber rasa itu dalam hati. maka doa yang tidak dari hati yang
salim, hati yang penuh ketundukan, yang bersih maka akan diliputi kehampaan,
tiada getarannya dan hilangnya rasa. Seperti orang minta tolong tapi tidak
kenal pada siapa dia meminta.. . Waiyadu billah.
Bisa jadi, kita ini baru sebatas TAHU Allah tapi tidak KENAL sama
Allah!
Kalau kenal mah, apa-apa diceritain, apa-apa disampein, kalau ketemu
pada pilihan dikonsultasiin, dikit-dikit minta jangan mintanya dikit-dikit. Itu
kalau kita kenal bahkan kenalnya pake deket. Lha kalau kenal aja engga'? gimana
bisa cerita, curhat, mengantungkan harapan..apalagi katanya pengen ditolong
sama Allah.
Hanya satu hal saja kok, kita pengen menghadirkan lagi RASA.
Menghidupkan lagi HATI. Karena masalah terbesar sejatinya bukan pada
hutang/piutangmu, bukan hubungan dengan orang-orang terkasihmu, bukan pada
pekerjaanmu, juga bukan bisnismu yang sampai saat ini ga sesuai impian, atau
karirmu yang begini-begini saja.. tapi masalah terbesar adalah pada HATI yang
sudah kehilangan rasa.
So, disini kita bisa merasakan manisnya keberhambaan, rasa kelezatan
dari penyerahan diri, ikrar mencurahkan segala rasa Cinta pada Sang Khaliq dan
rasa Cinta Sang Khaliq pada kita. dan seperti inilah senikmat-nikmatnya
kehidupan. Lebih nikmat dan lebih penting dari pengkabulannya itu sendiri.
Karena dikabulnya doa itu hanyalah bonus!.
Karena...الدعاء مخ العبادة .. DOA itu MUKHKHUL IBADAH
(Doa itu saripati dari Keberhambaan).
wallahu a'lam bissawab
Oleh Muhtar Fathony
0 Response to "Doa Itu Saripati Dari Keberhambaan"
Post a Comment