Untuk Apa Kau Kemari Wahai Umair?
Jan 3, 2018
Add Comment
Setelah Perang Badar, Shafwan ibn Umayyah ibn Khalaf memberi tawaran kepada Umair ibn Wahb. Jika ia berhasil membunuh Rasulullah SAW, Shafwan akan melunasi hutang-hutangnya, menanggung keluarganya, dan melayani serta mempersiapkan keberangkatannya dengan kendaraan. Maka Umair pun datang ke Madinah, memasuki Masjid dengan pedang terhunus dan menemui Rasulullah SAW. Umar ibn Khattab mengantarkannya ke hadapan Nabi.
"Untuk apa kau kemari wahai Umair ?" tanya Rasulullah.
"Aku datang untuk seorang tawanan yang kau tawan, aku ingin mengambilnya," jawabnya dusta.
"Lalu pedang ini untuk apa ?"
"Sial benar pedang ini. Ia tidak untuk apa-apa. Aku lupa ketika turun dari kendaraan tadi dan ia berada di leherku," jawabnya mencoba mengelabui Rasulullah.
"Jujurlah, apa yang membawamu kemari ?" desak Rasulullah.
"Aku datang hanya untuk tawanan itu".
"Lalu apa yang dijanjikan Shafwan ibn Umayyah di dekat batu itu ?"
Dengan terkejut Umair menjawab, "Ia tidak menjanjikan sesuatu pun".
"Bukankah engkau menyanggupi untuk membunuhku dengan imbalan ia membayar hutangmu dan menanggung kehidupan keluargamu ? Namun Allah pasti mencegah keinginanmu itu".
Dengan penuh rasa heran dan takjub, kemudian ia berkata, "Asyhadu allaailaahaillallaah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluhu. Sungguh, benar apa yang kau katakan".
Kemudian berkatalah Rasulullah SAW kepada para Shahabat, "Ajarilah saudaramu ini Al Qur'an dan lepaskan tawanan yang ia inginkan".
Umair kemudian pulang ke Makkah untuk menyeru umat manusia kepada Islam. Bersamanya banyak sekali orang yang masuk islam.
"Untuk apa kau kemari wahai Umair ?" tanya Rasulullah.
"Aku datang untuk seorang tawanan yang kau tawan, aku ingin mengambilnya," jawabnya dusta.
"Lalu pedang ini untuk apa ?"
"Sial benar pedang ini. Ia tidak untuk apa-apa. Aku lupa ketika turun dari kendaraan tadi dan ia berada di leherku," jawabnya mencoba mengelabui Rasulullah.
"Jujurlah, apa yang membawamu kemari ?" desak Rasulullah.
"Aku datang hanya untuk tawanan itu".
"Lalu apa yang dijanjikan Shafwan ibn Umayyah di dekat batu itu ?"
Dengan terkejut Umair menjawab, "Ia tidak menjanjikan sesuatu pun".
"Bukankah engkau menyanggupi untuk membunuhku dengan imbalan ia membayar hutangmu dan menanggung kehidupan keluargamu ? Namun Allah pasti mencegah keinginanmu itu".
Dengan penuh rasa heran dan takjub, kemudian ia berkata, "Asyhadu allaailaahaillallaah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluhu. Sungguh, benar apa yang kau katakan".
Kemudian berkatalah Rasulullah SAW kepada para Shahabat, "Ajarilah saudaramu ini Al Qur'an dan lepaskan tawanan yang ia inginkan".
Umair kemudian pulang ke Makkah untuk menyeru umat manusia kepada Islam. Bersamanya banyak sekali orang yang masuk islam.
0 Response to "Untuk Apa Kau Kemari Wahai Umair?"
Post a Comment