Pengertian Nuzulul Quran dan Teori Yang Menyertainya
May 8, 2020
Add Comment
Banyak kemuliaan yang terjadi di bulan Ramadan, termasuk peristiwa Nuzulul Quran, Alquran untuk pertama kalinya diturunkan ke bumi. Namun, sebenarnya pada tanggal berapakah Alquran diturunkan ke bumi? Apakah pada 17 Ramadan? Apa kaitannya dengan Lailatul Qadar?
Pengertian Nuzulul quran atau Nuzul Alquran yang secara harfiah berarti turunnya Al-Qur'an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting turunnya “Al-Qur’an" secara keseluruhan dari lauhulmahfuz ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu, diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul melalui perantara malaikat Jibril-shallallahu ‘alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari.”(HR. Thobari, An Nasai dalam Sunanul Kubro, Al Hakim)" dalam Mustadroknya, Al Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah. Hadits ini disahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Ibnu Hajar pun menyetujui sebagaimana dalam "Al Fath", 4: 9).
Dalam "Perbedaan Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar" oleh A. Nuril Huda dan Arwani Faisal, dijelaskan bahwa Nuzulul Quran, waktu turunnya Alquran yang bertepatan dengan malam yang disebut Lailatul Qadar. Hal ini sesuai yang difirmankan Allah dalam Surah al-Qadr ayat 1 hingga 5.
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya, "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
Jika Nuzulul Quran adalah malam turunnya Alquran, dan bertepatan dengan Lailatul Qadar, mengapa Nuzulul Quran itu diperingati pada malam tanggal 17 Ramadan setiap tahunnya? Sementara, Lailatul Qadar justru dipahami secara berbeda.
Ada kecenderungan umat muslim memahaminya sebagai malam yang akan jatuh pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam hari ganjil. Ini sesuai riwayat yang disampaikan Aisyah, bahwa Nabi Muhammad bersabda, "Carilah oleh kalian keutamaan Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan” (H.R. al-Bukhari).
Dalam hal ini, terdapat perkataan Ibnu Abbas, bahwa "Alquran itu diturunkan pada bulan Ramadan pada Lailatul Qadar secara sekaligus, kemudian diturunkan lagi berdasarkan masa turunnya sebagian demi sebagian secara berangsur pada beberapa bulan dan hari.”
Terdapat 3 (tiga) teori yang menjelaskan mengenai turunnya Al Quran atau Nuzulul Quran, yaitu sebagai berikut:
Teori pertama, bahwa Alquran memang diturunkan sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia), dan hal ini terjadi pada Lailatul Qadar. Namun, kemudian ayat demi ayat Alquran diturunkan secara bertahap ke bumi. Turunnya Alquran pertama kali ke bumi inilah yang kemudian disebut Nuzulul Quran.
Teori kedua, bahwa Alquran diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun, sementara Lailatul Qadar hanya turun sekali dalam setahun. Setelah itu ayat-ayat Alquran tersebut dibacakan kepada Nabi Muhammad sesuai dengan kebutuhan.
Teori ketiga, bahwa Alquran turun pertama kali pada Lailatul Qadar. Selanjutnya, Alquran diturunkan ke bumi secara bertahap dalam waktu yang berbeda-beda. Dari ketiga teori tersebut, yang paling banyak dianut adalah teori pertama.
Dengan memahami konteks tersebut, kita dapat memahami bahwa Nuzulul Quran, peristiwa turunnya Alquran ke bumi, yang terjadi secara bertahap, diperingati pada malam 17 Ramadan. Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa turunnya wahyu pertama kali kepada Rasulullah yang sedang berkhalwat di Gua Hira, Jabal Nur. Wahyu pertama tersebut adalah Surah al-Alaq 1--5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
sumber : Tirto.id
gambar : al-hasaniyyah.or.id
0 Response to "Pengertian Nuzulul Quran dan Teori Yang Menyertainya"
Post a Comment