Dahsyatnya Membiasakan Diri Mengucap Istighfar
Feb 2, 2019
Add Comment
Imam Ahmad bin Hambal Rahimakumullah (murid Imam Syafi'i) dikenal juga sebagai Imam Hambali. Di masa akhir hidupnya beliau bercerita;
Suatu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tau kenapa ingin sekali menuju satu kota di Iraq. Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada keperluan.
Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashrah. Beliau bercerita;
Begitu tiba di sana waktu Isya', saya ikut shalat berjamaah isya di masjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat.
Begitu selesai solat dan jamaah bubar, Imam Ahmad ingin tidur di masjid, tiba-tiba penjaga masjid datang menemui Imam Ahmad sambil bertanya; "Kenapa kamu di sini, syaikh?."
Penjelasan, panggilan "syaikh" boleh digunakan untuk 3 panggilan:
1. untuk orang tua,
2. orang kaya atau pun miskin
3. orang yang berilmu.
Panggilan Syaikh dikisah ini panggilan sebagai orang tua, karena penjaga itu memanggil hanya sebagai orang tua. Penjaga masjid itu tidak tau yang lelaki itu adalah Imam Ahmad. Dan Imam Ahmad pun tidak memperkenalkan dirinya.
Di Iraq, semua orang kenal siapa Imam Ahmad, seorang ulama besar & ahli hadits, sejuta hadits dihafalnya, sangat shalih & zuhud. Zaman itu tidak ada kamera / gambar sehingga orang tidak tau wajahnya, cuma namanya sudah terkenal.
Imam Ahmad menjawab, "Saya ingin istirahat, saya musafir."
Kata penjaga, "Tidak boleh, tidak boleh tidur di masjid."
Imam Ahmad bercerita, "Saya diusir oleh orang itu, disuruh keluar dari masjid, Setelah keluar masjid, dikuncinya pintu masjid. Lalu saya ingin tidur di birai masjid."
Ketika sudah berbaring di birai masjid Penjaganya datang lagi, marah-marah kepada Imam Ahmad. "Kamu mau apa lagi syaikh?". Kata penjaga itu.
"Saya mau tidur, saya musafir", kata Imam Ahmad.
Lalu penjaga masjid berkata, "Di dalam masjid tidak boleh, di birai masjid juga gak boleh." Imam Ahmad diusir. Imam Ahmad bercerita, "Saya diusir sampai jalanan."
Di samping masjid ada penjual roti (rumah kecil sekaligus untuk membuat & menjual roti). Penjual roti ini sedang membuat adonan, sambil melihat kejadian imam Ahmad diusir oleh penjaga masjid tadi. Ketika Imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari jauh;
"Mari syaikh, anda boleh nginap di tempat saya, saya punya tempat, meski pun kecil."
Kata Imam Ahmad, "Baik". Imam Ahmad masuk ke rumahnya, duduk di belakang penjual roti yg sedang membuat roti (dengan tetap tidak memperkenalkan siapa dirinya, hanya bilang sebagai musafir).
Penjual roti ini punya perilaku baik dan memuliakan tamunya. Kalau Imam Ahmad mengajak bicara, pasti dijawabnya. Kalau tidak, dia terus membuat adunan roti sambil *(terus-menerus)* melafazkan *ISTIGHFAR.* _"Astaghfirullah" - Saat meletakkan garam, _astaghfirullah_, memecah telur, _astaghfirullah_ , mencampur gandum _astaghfirullah_. Dia senantiasa mengucapkan _istighfar_. Sebuah kebiasaan mulia. Imam Ahmad terus memperhatiknnya.
Lalu imam Ahmad bertanya, _"Sudah berapa lama kamu lakukan ini?"_
Orang itu menjawab, "Sudah lama sekali syaikh, saya menjual roti sudah 30 tahun, jadi semenjak itu saya lakukan."
Imam Ahmad bertanya, "Apa hasil dari perbuatan mu ini?"
Orang itu menjawab, "(lantaran wasilah istighfar) Tidak ada hajat / keinginan yang saya minta, kecuali PASTI dikabulkan Allah. Semua yang saya minta ya Allah... pasti saya akan dapat"
Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bersabda;
"Siapa yang menjaga istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan berikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
Lalu orang itu melanjutkan, "Semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah beri."
Imam Ahmad penasaran lantas bertanya, "Apa itu?"
Orang itu menjawab, "Saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad."
Seketika itu juga Imam Ahmad bertakbir, "Allahu Akbar..!"
Allah telah mendatangkan saya jauh dari Bagdad pergi ke Bashrah dan bahkan - sampai diusir oleh penjaga masjid - Sampai ke jalanan, ternyata karena ISTIGHFAR MU."
Penjual roti itu terperanjat, memuji Allah, ternyata yang di depannya adalah Imam Ahmad.
Ia pun langsung memeluk & mencium tangan Imam Ahmad.
Wallahu a'lam
--------------------
Sahabat, mulai detik ini marilah senantiasa kita hiasi lisan kita dengan ISTIGHFAR - kapanpun dan dimanapun kita berada jangan segan2 memberi nasehat untuk kebaikan dunia dan akherat.
Jangan biarkan posting ini terputus, ..dan JANGAN SAMPAI ilmu yang SANGAT PENTING ini TIDAK DIAMALKAN OLEH MASING-MASING DIRI KITA...
Semoga Allah curahkan maghforoh, rahmat dan hidyah nya kepada kita semua, Aamiin..
sumber: Kitab Manakib Imam Ahmad
0 Response to "Dahsyatnya Membiasakan Diri Mengucap Istighfar"
Post a Comment