Bolehkah Membaca Ramalan Zodiak?


Bolehkah Membaca Ramalan Zodiak?

Zodiak berasal dari kata Yunani yaitu Zoodiacos Cyclos yang artinya Lingkaran Hewan, adalah sebuah sabuk khayal di langit dengan lebar 18° yang berpusat pada lingkaran ekliptika, tetapi istilah ini dapat pula merujuk pada rasi-rasi bintang yang dilewati oleh sabuk tersebut, yang sekarang berjumlah 13. pada awalnya dipercaya bahwa konsep ini berasal dari peradaban Lembah Sungai Eufrat yang pada waktu itu hanya mengenal 6 rasi: Capricornus, Pisces, Taurus, Cancer, Virgo, dan Scorpio, tetapi kemudian dipecah menjadi 12 karena penampakan tahunan 12 kali Bulan purnama pada bagian-bagian berurutan dari sabuk tersebut.

Zodiak dikenal juga dengan nama ilmu nujum, atau istilah ilmiahnya disebut Astrologi, yaitu ilmu yang menghubungkan antara gerakan benda-benda tata surya (planet, bulan, dan matahari) dengan nasib manusia. Karena semua planet, matahari, dan bulan beredar di sepanjang lingkaran ekliptika, otomatis mereka semua juga beredar di antara zodiak. Ramalan astrologi didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak.

Seseorang akan menyandang tanda zodiaknya berdasarkan kedudukan matahari di dalam zodiak pada tanggal kelahirannya. Misalnya, orang yang lahir awal Desember akan berzodiak Sagitarius, karena pada tanggal tersebut Matahari berada di wilayah rasi bintang Sagitarius. Kedudukan Matahari sendiri dibedakan antara waktu tropikal dan waktu sideral yang menyebabkan terdapat 2 macam zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral. Sebagian besar astrolog Barat dan astrolog Indonesia menggunakan zodiak tropikal, dan sejak kini seluruh Dunia Menggunakan zodiak tropical.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggolongkan zodiak atau ilmu nujum atau astrologi ini  sebagai cabang ilmu sihir karena menebak-nebak hal ghaib yang Allah rahasiakan. Seperti yang Rasul sabdakan dalam hadisNya:
"Siapa yang mempelajari ilmu nujum, berarti dia telah mempelajari sepotong bagian ilmu sihir. Semakin dia dalami, semakin banyak ilmu sihir pelajari." (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah). .

Mereka menggunakan ilmu nujum tersebut untuk meramal, tidak beda dengan dukun peramal. Sehingga yang mendatanginya, dihukumi sebagaimana yang mendatangi dukun. .


Bahaya Membaca Zodiak

Para ulama mengharamkan keras zodiak. Meskipun hanya sebatas membaca untuk ISENG, hukumnya terlarang dan terancam tidak diterima shalatnya.  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan, 
“Barangsiapa yang MENDATANGI tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim 2230). .

Syaikh Sholih Alu Syaikh -hafizhohullah- mengatakan:
“Jika seseorang membaca halaman suatu koran yang berisi zodiak yang sesuai dengan tanggal kelahirannya atau zodiak yang dia anggap cocok, maka ini layaknya seperti mendatangi dukun. Akibatnya cuma sekedar membaca semacam ini adalah tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. 

Sedangkan apabila seseorang sampai membenarkan ramalan dalam zodiak tersebut, maka ia berarti telah kufur terhadap Al Qur’an yang telah diturunkan pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 
(Lihat At Tamhid Lisyarh Kitabit Tauhid oleh Syaikh Sholih Alu Syaikh pada Bab “Maa Jaa-a fii Tanjim”, hal. 349) .

Syaikh berdalil dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia MEMBENARKANNYA, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532, hasan) .

Menyadari ancaman yang telah disampaikan, yuk kita jauhi rubrik zodiak ataupun tayangan sejenisnya di media cetak & elektronik, sekalipun niat kita hanya sekedar iseng, jangan sampai nasib sial menimpa kita.

Wallahu a’lam bishawab.


sumber: wikipedia & sumber lain