Sesungguhnya Tipu Daya Syetan Itu Adalah Lemah
Aug 28, 2018
Syetan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. Ia menunggu saat lalainya manusia dan dengan tipu dayanya, syetan selalu membuat manusia melalaikan tugasnya untuk senantiasa beribadah kepada Allah. Tetapi meskipun begitu, sesungguhnya semua tipu daya syetan itu adalah lemah, manusia sendirilah yang membuatnya jatuh.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
الَّذِينَ آمَنُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ
كَفَرُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُواْ أَوْلِيَاء
الشَّيْطَانِ
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah”. (QS. an-Nisa’4:76).
Allah tidak menciptakan setan sebagai setan. Dengan dalil bahwa selama beribu tahun. Keberadaan setan, tidaklah merugikan bagi orang beriman dan bagi yang ingin melintasi rel kebenaran. Syetan di alam semesta hanya sekedar penyeru dan pengajak saja; artinya setan hanya mengajak manusia untuk menyimpang dan tersesat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak memberikan kekuasaan kepadanya untuk menaklukkan jiwa-jiwa dan dominasi atasnya.
"Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukanya dengan Allah." (Qs. Al-Nahl [16]:99)
Atas alasan ini di hari kiamat sebagian orang yang disesatkan berjumpa dengan setan, kemudian setan berdalih kepada mereka, "Dan setan berkata tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyerumu, lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu janganlah kamu mencercaku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri." (Qs. Ibrahim [14]:22)
Ajaran-ajaran Quran menegaskan bahwa peran setan dalam menyimpangkan dan menyesatkan manusia hanya berada pada tataran menyeru dan mengajak. Ia sekali-kali tidak memaksa manusia untuk memilih jalan kesesatan; lantaran manusia merupakan obyek dari dua seruan.
Pertama,obyek seruan Tuhan dan kedua obyek seruan setan. Manusialah yang memilih salah satu dari dua seruan ini. Akan tetapi tatkala manusia, dengan selera dan kehendaknya sendiri, memenuhi seruan dan ajakan setan dan menjadikannya sebagai teladan dan mematuhi perintah-perintahnya, maka setan kemudian mendominasinya lalu menggiringnya kepada kebinasaan.
"Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin." (Qs. Al-Nahl [16]:100)
Untuk melemahkan tipu daya syetan, yang perlu kita lakukan adalah :
1) Berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2) Senantiasa berusaha untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
3) Memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
4) Menjahui sarana yang dapat mengantarkan kepada syaitan.
Sudah selayaknya, manusia mewaspadai segala bisikan dan tipudaya syetan yang tersembunyi dan kejahatan yang dihembuskannya dengan senantiasa berdo’a kepada-Nya, dan menguatkan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar tidak jatuh ke lembah kemaksiatan.
Wallahu a’lam bishawab.